Email Anda: kompas@kompas.com
TANGERANG, KOMPAS.com - PT Beta Goldland, pengembang Perumahan Puri Beta 2, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, bersikeras mempertahankan lahan komersial mereka seluas 1,5 hektar untuk dijadikan kawasan pasar modern, seperti konsep awal pembangunan.
Mereka akan memberikan lahan itu untuk pembangunan terminal terpadu asalkan Pemerintah Kota Tangerang melakukan kajian, termasuk studi analisis mengenai dampak lingkungan. Selain itu, Pemkot Tangerang juga harus menyosialisasikan rencana itu kepada penghuni perumahan itu.
"Sikap kami tetap konsisten dengan site plan, kawasan komersial itu menjadi pasar modern. Kalau Pemkot Tangerang bersikeras membangun terminal di kawasan perumahan kami, harus dipikirkan secara matang dampak yang akan ditimbulkan bagi penghuni perumahan kami," kata General Manager PT Beta Goldland Suharso kepada Kompas, Senin (5/4).
Ia menanggapi unjuk rasa warga, Sabtu, yang menolak rencana pembangunan terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di kawasan perumahannya. Mereka mendatangi Kantor Pemasaran PT Beta Goldland, Puri Beta 1, dan menempelkan sejumlah poster berisi penolakan, (Kompas, 5/4). Namun, pada Senin siang, poster itu sudah dibersihkan petugas kantor tersebut.
Lima alternatif
Suharso mengatakan, rencana pembangunan terminal terpadu tipe A seluas 5 hektar tersebut baru sebatas wacana.
Sepengetahuan Suharso, ada lima lokasi alternatif untuk pembangunan terminal itu. Selain Puri Beta 2, empat lokasi alternatif lainnya adalah lahan di depan Ramayana Ciledug, Lapangan Sudimara Barat, Metro Permata, dan Terminal Lembang.
Pengamatan Kompas, terminal Lembang selama ini sudah menjadi terminal bus AKAP. Namun, tidak berkembang dan tidak dikelola dengan baik sehingga terkesan kumuh dan sepi.
Suharso mengakui, pihaknya pernah diajak bicara oleh Pemkot Tangerang terkait rencana pembangunan terminal itu. Namun, sampai saat ini belum ada penjelasan lanjutan tentang rencana itu.
Menurut Suharso, petugas dari Pemkot Tangerang pernah meninjau lokasi alternatif terminal di Puri Beta 2. Namun, saat itu, kata Suharso, pihaknya meminta agar Pemkot mempertimbangkan kembali rencana pembangunan terminal di kawasan perumahan itu. Selain akan mengubah site plan pembangunan kawasan itu, pembangunan terminal berpotensi menimbulkan protes warga.
Menurut Suharso, jika terminal dipaksakan tetap dibangun di lokasi itu, berarti akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi, kesehatan, dan keamanan penghuni perumahan yang mendiami lahan seluas 66.328 meter persegi dari luas keseluruhan lahan Puri Beta 2, yaitu 226.563 meter persegi.
Mendesak
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Tangerang Ahsan Annahar mengatakan, setelah penjaringan secara matang, ditetapkan tiga dari lima lokasi alternatif yang diunggulkan untuk terminal di Ciledug.
Ketiga lokasi pilihan itu adalah Puri Beta 2, lahan di depan Ramayana, dan Metro Permata.
Annahar mengatakan, Pembangunan Terminal Ciledug ini sangat mendesak untuk mengatasi kemacetan di Ciledug, Larangan, dan Karang Tengah.
"Soal lokasi mana yang akan dipilih, sejauh ini kami terus mengkajinya. Kami berharap secepatnya sudah bisa ditentukan lokasi mana yang paling layak dan strategis untuk jadi terminal," kata Annahar.
Menurut Annahar, pembangunan Terminal Ciledug itu akan mencontoh Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Konsepnya bukan terminal tradisional, tetapi terminal modern sehingga tidak kumuh dan jorok. Kendaraan yang masuk terminal langsung keluar sehingga tidak bising dan polusi udara," kata Annahar, yang menambahkan, jika lahan sudah dipilih, Pemkot siap membeli lahan milik warga dan swasta sesuai nilai jual obyek pajak. (Pingkan Elita Dundu/KOMPAS Cetak)
Alamat Facebook anda: http://www.facebook.com/people/Pingkan-Elita-Dundu/1622425316
Alamat Blog anda: http://clusterkiarapayung.blogspot.com/2008/08/kirimkanlah-beritamu-hai-warga.html
--
7 komentar:
untuk urusan terminal di ciledug kelihatannya pemda tangerang tidak pernah serius, lahan yang sekarang menjadi ramayana dulunya adalah terminal
Bapak wali kota. Kami menentukan pilihan rumah di puri beta 2, dari awal tdk ada informasi ttg terminal. Namun setelah masalah ini mecuat, kami coba cari info; sangat mecengangkan, rencana terminal ini sdh ada sejak th 2005. Sepertinya kami konsumen Puri beta 2 telah dibohongi.
rencana terminal di puri beta 2 bukan solusi mengurai kemacetan di ciledug. Terminal lembang sangat luas kenapa tidak dipergunakan. disana terdapat puluhan ruko yg sekarang jadi tempat sampah dan kandang ayam. Berapa Puluh Milyar uang rakyat terbuang disana.
Pemkot Tangerang jangan kebangetan cari proyek deh. Urus dulu tuh terminal Lembang yang kayak kubangan kebo,.. Kalau mau mengatasi kemacetan, solusinya bukan terminal dong. Bikin armada angkutan massal (MRT dan sejenisnya) jurusan Ciledug - Blok M yang muat orang banyak. Sehingga motor, angkot, dll gak perlu lagi rebutan jalan raya termacet di dunia: Ciledug-CIpulir-Kebayoran Lama
Tolong pemkot benar-benar melakukan kajian amdal untuk pembangunan terminal di kawasan puri beta 2 tersebut, dikarenakan lokasi sangat dkt dg perumahan penduduk sehingga dikhawatirkan banyak terjadi masalah premanisme, polusi, kebisingan yg nantinya akan menyengsarakan warga perumahan
Saya berharap terminal yang sudah ada di lembang itu di maksimalkan dulu, pemkot tangerang jangan menghambur-hamburkan uang rakyat kenpa hrus buat terminal lagi lah yang sudag ada aja nda dipakai....Pemborosan uang rakyat ini namanya....!!!!!!
Ini plin-plan namanya si Puribeta, lh PEMKOT bilang tanahnya dah dikuasai kok...ada udang di balik batu ini...kenapa surat dari warga malah dibales potokopian kalender ? bener-bener menghina dan sombong sekali Puribeta...
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkomentar, jangan lupa buat mampir lagi !