Nama Anda: Subhan Zein
Email Anda: subhan@klip21.com

Dalam aksinya, warga perumahan kelas menengah ini mengaku tidak rela bila di sekitar Perumahan Puri Beta II dibangun terminal. Sebab, kata warga, keberadaan terminal identik dengan lingkungan kumuh yang tidak sehat serta rawan kriminalitas.

Sekitar 20 warga Puri Beta II yang menggelar unjukrasa di sekitar kantor pengembang perumahan itu mengancam akan menempuh jalur hukum bila rencana pembangunan terminal tetap dijalankan.

Warga berjalan kaki menuju kantor pemasaran Perumahan Puri Beta. Mereka menggelar dua spanduk besar bertuliskan "Warga Menolak Manajement Menjual Lahan Komersial Puri Beta 2 untuk Pembangunan Terminal".

Dengan rencana pembangunan terminal itu, warga merasa telah ditipu PT Beta Gold Land, pengembang Perumahan Puri Beta II. "Kami tidak diberitahu kalau akan dibangun terminal," kata salah satu warga Puri Beta II, Luvi.

Menurut Luvi, warga mulai menghuni Perumahan Puri Beta II sejak 2006. Pada saat itu, Pemerintah Kota Tangerang telah mengeluarkan Perda Nomor 13 Tahun 2005 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Larangan yang menjadi dasar rencana pembangunan terminal.

"Saat itu developer menolak pembangunan terminal. Tapi sekarang kok malah mendukung pembangunan terminal. Kami merasa tertipu," kecam Luvi seraya menambahkan saat audensi dengan Dinas Tata Kota Pemkot Tangerang, pembangunan terminal sudah masuk APBD 2011.

Aksi unjukrasa yang hanya berlangsung sekitar 20 menit itu berjalan tertib dengan mendapat pengawalan ketat dari petugas Polsek Ciledug.

Menanggapi aksi unjukrasa warga Puri Beta II ini, Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang, Ahsan Annahar menyatakan, aksi unjuk-rasa merupakan hak warga untuk menyampaikan aspirasinya tentang rencana pembangunan terminal AKAP.

Sedangkan kebijakan pembangunan Terminal Ciledug di kawasan itu, menurut Ahsan, telah melalui pengkajian matang untuk mengurai kemacetan lalulintas di kawasan Ciledug.